Dakwah adalah Pengorbanan!

 



(Petikan bayan Almarhum KH Abdul Halim Dimyathi saat Musyawarah Indonesia tahun 2006)


Bagaimana gigihnya Rasullullah ﷺ mempertahankan kerja ini dari berbagai macam ujian dan keadaan. Orang-orang Quraish ketika itu ingin menghentikan Nabi ﷺ dari melakukan kerja ini, maka mereka selidiki kehidupan Rasullullah ﷺ. Sebagaimana ummat ini mengkaji kehidupan Rasullullah ﷺ dalam sirah nabawiyah. Maka apa yang orang-orang Quraish temukan pada waktu itu :

1. Nabi ﷺ masih muda dan istrinya sudah tua ketika itu
2. Kehidupan Nabi ﷺ miskin
3. Hidup tanpa jabatan

Maka datanglah para pemimpin quraish menghadap Nabi ﷺ dengan tawaran-tawaran :

1. Apabila engkau menginginkan wanita-wanita yang cantik, muda dan belia, maka kami akan bariskan dihadapanmu.
2. Harta akan diberikan yang banyak agar menjadi orang terkaya di kalangan Quraish.
3. Jabatan akan diberikan agar menjadi orang terpandang di Quraish.

Namun Nabi ﷺ karena sudah punya sifat istikhlas walaupun istrinya sudah jauh lebih tua melebihi dirinya, harta tidak punya, dan jabatan tidak ada, Beliau tetap tegar menghadapi tawaran-tawaran yang indah tersebut. Apa kata Nabi ﷺ :

“Walaupun kalian mampu memberikan bulan ditangan kananku dan matahari ditangan kiriku, supaya saya tinggalkan kerja dakwah, Maka saya tidak akan tinggalkan selama-lamanya walaupun hanya sekejap mata.”

Nabi ﷺ jika hanya ingin hidup untuk dirinya sendiri maka dia bisa hidup dengan nyenyak. Kalau yang dipikirkan hanya untuk keluarganya saja, maka dia bisa hidup enak dan nyaman dengan tawaran-tawaran tersebut. Namun yang selalu ada dipikiran Nabi ﷺ adalah bagaimana ini ummat. Bukan hanya sekedar ummat yang masuk dalam fikir Nabi ﷺ namun ummat yang belum jadipun sudah masuk dalam fikir Nabi ﷺ.

Komentar