Haflah Khotmil Quran ke-23 ; "Allahummarham khulafaa'ii.."

Pondok Pesantren Dar El Wihdah kembali menggelar Haflah Khotmil Qur’an ke-23pada Sabtu (20/05/2023) bertempat di masjid Bilal ra untuk putra dan kampus putri 1 untuk putri.



Haflah kali ini dalam rangka tasyakuran 14 hafidz dan 12 hafidzah yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qurannya 30 juz serta sudah dinyatakan lulus ujian Khotmah Kubro pada bulan Sya’ban 1444 H kemarin.

Turut memberkahi dalam acara haflah tersebut dengan hadirnya Syeikh Mahir Al-Munajjid dari Syam (guru besar ilmu qiroat bersanad), Habib Sholeh bin Muhammad Al-Jufri, Ahli Syuro Dakwah Indonesia, para alim ulama, kyai pengasuh pondok se kabupaten Sragen. Perwakilan dari pejabat pemerintah dari Kemenag, Polres, Kodim Sragen juga turut ikut menghadiri acara haflah tersebut.

Acara diawali dengan lantunan surat-surat terakhir Al-Quran oleh para khotimin dan sambutan-sambutan sebelum proses wisuda Al-Quran dan nasehat berlangsung. KH Faiz El Kautsar, Lc selaku perwakilan tuan rumah dalam sambutannya menyampaikan ribuan terima kasih atas kehadiran poro sesepuh beserta seluruh tamu undangan dan walisantri. Juga menyampaikan permohonan maaf jika ada kekurangan dalam pelayanan para tetamu dalam acara haflah ini.Beliau menyampaikan bahwa pondok ini dibangun oleh almaghfur lah KH Abdul Halim Dimyathi dengan 4 asas dan untuk mencetak generasi yang memiliki 4 asas tersebut, yaitu ; dakwah ila Allah, nasyrul ilmi, tazkiyah dan khidmah/akhlak.

Di dalam acara tersebut juga dibuat majis pengijazahan kitab Rohabiyah dalam ilmu faraidh dan Matan Al-Jazariyah dalam ilmu tajwid yang dipimpin oleh Gus Ahmad Zulfakar, Lc dilanjutkan dengan taushiyah oleh Habib Sholeh Al-Jufri. Beberapa point yang beliau sampaikan :

1. Para hafidz jangan mencukupkan diri dengan hafal Al-Quran saja, tapi harus melanjutkan jenjangnya kepada pendalaman isi Al-Quran lalu mendakwahkannya.

2. Para ulama dan ahlul bait adalah pewarisnya para Nabi saw, maka jika kita belajar perlu sambung sanad melalui mereka sampai kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw bersabda :

اَللهم ارْحَمْ خُلَفَائِيْ الَّذِيْنَ يَأْتُوْنَ مَنْ بَعْدِيْ اَلَّذِيْنَ يَرْوُوْنَ اَحَادِيْثِيْ وَسُنَّتِيْ وَيُعَلِّمُوْنَهَا الناسَ رواه الطبراني

"Ya Allah. Rahmatillah penerus-penerusku. Yaitu orang yang datang sesudahku menyampaikan hadits-haditsku dan mengajarkannya kepada manusia." (HR Thabrani)

3. Para sahabat dan ahlul bait itu adalah ahlul hashoonah (orang-orang yang mendapat penjagaan) dari Allah, maka kita harus jaga adab kepada mereka jika ingin ikut dijaga oleh Allah ta’ala. Mereka memeiliki sunnah mawaqif dari Rasulullah saw, yaitu ilmu bersikap dalam berbagai keadaan sebagaimana yang diwariskan oleh Nabi saw.

4. Perbaiki ruhaniyah, karena dakwah bil haal (keadaan) itu lebih dahsyat pengaruhnya dari dakwah bil maqaal (perkataan). Syeikh Muinuddin Chisty dalam perjalanannya dari Calcutta ke Delhi mempu mengislamkan 1 juta orang dengan ruhaniyah yang dimiliki oleh beliau.

Lalu acara ditutup dengan doa dari Syeikh Mahir Al-Munajjid dan dilanjutkan dengan menikmati hidangan tasyakuran haflah.


Komentar