Kunjungan Syeikh Al-'Allamah Abdul Hadi Al-Kharsah
Alhamdulillah pada hari Ahad tanggal 28 Juli 2019 rombongan tamu mulia singgah di ponpes Dar El-Wihdah Sragen. Rombongan tersebut adalah Guru Mulia Syaikh ‘Allamah Abdul Hadi Al-Kharsah As-Syaamy, Syeikh Al-Faadhil Mar’i Rasyid selaku mudarris ilmu syar'i di STAI Imam Syafii Cianjur, KH Yahya Mutamakkin selaku pengasuh ponpes Madinah Munawarah Semarang beserta rombongan yang berjumlah kurang lebih 14 orang.
Setelah beramah tamah dan makan siang bersama di aula ponpes Dar El-Wihdah Putri II, para masyayikh memberikan nasehatnya didepan asatidz, tamu undangan dan para santri. Diantara nasehat beliau dalam majlis yang berkah tersebut adalah :
Dahulu terdapat banyak sekali kitab Muwatho’ lebih dari seratus. Ketika Imam Malik rah.a hendak membuat Muwatho’ beliau ditanya : “Untuk apa engkau buat lagi Muwatho’, bukankah sekarang sudah banyak sekali Muwatho’. Beliau jawab : الله أعلم بما يريد به وجهه (Arti : Allah lebih mengetahui mana yang dibuat demi ridlonya Allah ta’ala). Kemudian dengan berjalannya masa, kitab Muwatho’2 lain telah tergerus dengan zaman, sedangkan yang saat ini tersisa adalah Muwatho’nya Imam Malik. Itulah pentingnya keikhlasan.
Imam Syafi’I rah.a adalah seorang ulama yang cerdas. Dahulu pada masa belajar, beliau cukup baca sekali saja sudah hafal. Beliau berhasil menghafal kitab Muwatho’ saat baru umur 15 tahun. Namun suatu saat beliau baca satu halaman berkali-kali hingga seratus kalipun tak mampu dihafalnya. Kemudian beliau mengadu kepada Imam Waki’ rah.a. Imam Waki’ rah.a jawab supaya beliau tinggalkan maksiyat, karena cahaya Allah tak akan diberikan kepada orang pemaksiyat. Itulah pentingnya memiliki sifat taqwa.
Syarat berdakwah itu perlu memiliki ilmu dan hikmah. Ilmu itu kita butuhkan untuk menyampaikan perintah-perintah Allah. Dan hikmah itu adalah cara yang baik, yang menjadikan orang cinta pada Allah, seperti Hasan dan Husein r.huma meminta nasehat dari orang tua yang tidak bisa berwudlu dengan baik. Sahabat Muadz ra pun ditegur Rasullah karena mengimami dengan bacaan yang panjang sehingga makmumnya mengeluh. Perlu hikmah dalam mengajak manusia kenal pada Allah. Mudir kalian ini pernah khuruj fi sabilillah 4 bulan ke Yordan. Dan orang-orang yang khuruj fi sabilillah ini memiliki uslub yang baik dalam berdakwah ke seluruh pelosok-pelosok negeri. Maka kalian pelajar harus belajar uslub tersebut dari mudir kalian.
Dulu murid saya Syeikh Farid Baji dari Tunis pernah datang kepadaku, menyampaikan bahwa dia bermimpi bertanya kepadaku tentang bagaimana caranya supaya sampai pada Allah? Lalu dalam mimpinya saya menjawab dengan jawaban I’rob. Maka keesokan harinya ia menceritakan padaku mimpinya. Aku terkaget, lalu dia menanyakan padaku pertanyaan dalam mimpinya. Kemudian saya menjawab : أقوى الحركات الكسرة ثم الضمة ثم الفحة ثم السكون. . Syeikh Farid Baji pun menanyakan maknanya kepada salah satu masyayikh lalu jawab beliau bahwa orang kalo tunduk (khafd) maka akan diangkat oleh Allah (raf’u), lalu akan dibuka kefahaman oleh Allah (fath) dan datanglah ketenangan dalam hidup (sukun).
Kemudian selanjutnya beliau memberikan ijazah sholawat Al-Fatih untuk dibaca 3 x setiap bakda subuh dan bakda asar supaya mendapat futuhat.
Komentar
Posting Komentar