Petuah Syeikh Ali Baharmi untuk Santri-santri Putri

 

Jumat, 11 Desember 2020

Pondok Putri Lama

Bakda Subuh

===============

Dalam majelis bersama santri putri –dibalik tabir- Syeikh Ali Baharmi hafidzahullah memberikan komentar dan nasehat. Komentar beliau setelah mendengar bacaan Al-Quran santri, supaya para santri memperhatikan ilmu Waqf (berhenti bacaan) dan Ibtida (memulai bacaan). Ilmu ini sangat penting bagi qari Al-Quran. Bahkan bisa dikatakan setengah dari ilmu Tajwid ini adalah ilmu Waqf dan Ibtida. Pengetahuan tentang kaidah bahasa arab (nahwu) sangat membantu dalam memahami ilmu ini. Tapi yang tidak memiliki kemampuan menguasai kaidah bahasa arab, dengan bertalaqqi kepada seorang syeikh atau syeikhah Al-Quran sangat membantu untuk menguasai ilmu ini. Dikatakan bahwa Imam Qalun (w.220 H) adalah ahli qiroaat yang tuli pendengaran, namun beliau memiliki banyak murid dan mampu membenarkan bacaan mereka melalui melihat gerak mulut dalam bacaannya.

Dalam majlis suhbah putri yang diterjemahkan oleh Ust Nizamudin Auliya, Lc

 

Nasehat beliau untuk –bil khusus- santri putri :

1.        Kita harus bersyukur diletakkan di maqam Al-Quran. Jika seseorang tidak memiliki apapun dari bagian dunia namun ia diletakkan oleh Allah dalam maqam Al-Quran, maka itu mencukupi. Kalian dipilih oleh Allah sebagai muballighoh (penyampai ilmu)  dari Rasulullah. Ini pilihan Allah bukan keinginan kita.

2.        Jagalah kehormatan kalian sebagaimana Siti  Fatimah r.ha. Siti Fatimah r.ha berkata : Sebaik-baik wanita adalah yang tak pernah melihat lelaki (non mahram) dan tak pernah dilihat oleh lelaki.

3.        Patokan kualitas diri kalian adalah ketika selesai dari pondok dan kembali lagi ke rumah kalian, bukan saat masih di pondok! Yaitu apakah kalian masih istiqomah beramal sebagaimana amal kalian di pondok atau tidak? Al-Ibrotu bil khowaatiim..

4.        Jadikanah diri kalian sebagai qudwah (tauladan) bagi wanita lain. Jangan kita terpengaruh oleh suasana, namun buatlah suasana kebaikan dimana saja.

5.        Teguhlah dengan ajaran yang sudah diajarkan di pondok! Mungkin nantinya syaithan akan memasukkan rasa was-was kepada kalian supaya buka hijab, bahkan mungkin rayuan itu datang dari keluarga terdekat kalian sekalipun. Jika kita lepas hijab kita, artinya kita telah melepas Al-Quran kita.

6.        Wanita-wanita Tarim mereka tak pernah melihat laki-laki, melihat rambut wanita asing saja tidak pernah, apalagi lelaki! Tapi mereka mampu membentuk anak-anak yang hebat.

7.        Syaithan akan terus merayu supaya kita jatuh dalam fitnah. Jika kita terjerat, itu akan mempengaruhi akhir kehidupan kita menjadi su’ul khatimah. Wal-Iyaadzu billah..

8.        Seorang wanita itu kedudukannya bisa hebat seperti laki-laki yang hebat selama wanita tersebut mau menjaga ushul (tertib)nya. Tengoklah! Tak ada laki-laki yang hebat melainkan di belakangnya pasti ada wanita yang hebat. Imam Syafi’i rah.a, Imam Bukhari rah.a adalah contoh terbaik.

9.        Sayyidina Ali ra berkata bahwa kebahagiaan hidup  itu bersumber dari wanita yang sholihah.

10.    Jangan sering bawa HP setiap saat. Jika kalian lebih banyak membawa HP melebihi dari membawa mushaf, maka itu tanda Allah ta’ala tidak lagi membutuhkan kalian. Man a’radla ‘an dzikrii fainna lahu ma’iisyatan dhonka...

11.    Hati-hati dengan media sosial, jangan tertipu untuk menggunakannya dengan dalih kebaikan! Siapakah yang membuat medsos? Apakah para ulama yang hebat?  Ulama yang taqwa?Jika medsos ini adalah asbab kebaikan, niscaya para ulama yang mencetuskan pertama kali. Justru medsos ini dibuat oleh orang kafir yang tak mengenal syariat kita, dimana cenderung budaya mereka merusak akhlaq manusia secara keseluruhan. Medsos itu ibarat pisau bermata dua, memang ada sisi kebaikannya, namun sisi keburukannya lebih besar. Dalam kaidah fiqh : Dar’ul mafasid muqadamun ala jalbil mashaalih (menghindari keburukan itu lebih diutamakan daripada mengambil manfaat).

12.    Kesibukanmu dalam medsos dipindahkan ke dalam kesibukanmu dalam Al-Quran. Al-Quran akan menerangi jalanmu, hidupmu dan hatimu! Ulama katakan : "Barangsiapa yang hidup bersama Al-Quran, dia tidak membutuhkan yang lain lagi sama sekali." Wanita Tarim tidak pernah bawa HP sama sekali, karena mereka faham bahwa HP adalah asbab kerusakan.

13.    Mu’allim yang mengajar kita itu maqamnya sebagai pewaris dan penerus Nabi . Maka hormatlah kepada mereka! Imam Ahmad rah.a sering datang ke Imam Syafi’i rah.a guru beliau dan menawarkan ; “Wahai Imam, khidmat apa yang bisa saya lakukan untukmu?” Jika Imam Syafii sedang tidak membutuhkan khidmat apa-apa, Imam Ahmad memijat kaki Imam Syafi’i, padahal Imam Ahmad sudah menjadi seorang Imam yang besar.

14.    Khidmat kepada ahlullah, ahli Al-quran itu ada rasanya. Sahabat Anas bin Malik ra berkhidmat 10 tahun kepada Nabi dan merasa nikmat. Dia ingin andai saja masa khidmatnya sampai akhir hayat alangkah senangnya!

15.    Jangan bermain-main menggunakan ayat-ayat Al-Quran, nanti dapat musibah! Dulu ada orang yang bermain-main dengan ayat ‘fa man ya’tiikum bi maain ma’iin’.  Dijawab dengan, air kebun dan lain-lain dengan candaan, orang tersebut langsung tersambar petir.

16.    Jangan tinggalkan sholat berjamaah selamanya! Karena sholat jamaah memiliki sirr (rahasia).

17.    Jaga sholat malam (tahajud), karena di akhir malam itu juga ada sirr (kandungan rahasia) Allah ta’ala. Tidak pantas seorang hafidz/ah Al-Quran masih tidur tanpa qiyamullail sedangkan fajar telah menyapa.

Komentar