Maulid dan Haul ke 18 ; Rindu Baginda Muhammad saw dan Orang yang Cinta Nabi Muhammad saw

 









Pondok Pesantren Dar El Wihdah menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Muassis KH Abdul Halim ke 18 pada Sabtu, 6 September 2025, bertepatan dengan tanggal 13 Rabul Awwal 1447 H. Acara yang diadakan di halaman masjid Bilal ra tersebut berlangsung dengan penuh khidmat dan diikuti oleh seluruh santri, asatid maupun masyarakat sekitar.

Acara tersebut dihadiri oleh para Kyai, ulama, asatidz, wakil dari Bupati Sragen, Bapak Camat Sragen Bp Heru Susanto. S.STP, wakil dari Kemenag Sragen Bp H. Fandi, wakil dari Pimpinan Lapas Sragen Bp Saiful Anwar dan para pengurus takmir yang datang dari berbagai kelurahan, begitu juga para alumni Dar El Wihdah yang telah datang berbagai penjuru daerah, dari Lombok, Pontianak, Jakarta, Solo Raya, dll.  Acara dimulai dengan pembacaan maulid Dhiya Lami` yang dipimpin oleh Grup Hadrah Al-Baweany Solo berkolaborasi dengan Grup Hadroh Dar El Wihdah, yang diikuti oleh seluruh hadirin dengan antusias.

Pada kesempatan tersebut, Bp Prof Isnandar Slamet, M.Sc, Ph.D memberikan sekelumit kesan pesan tentang perjalanan hidup bersama almarhum KH Abdul Halim Shohibul Haul. Beliau menceritakan tentang bagaimana almaghfur lah mendidik rekan-rekan/murid-muridnya dalam dakwah, membina kebersamaan dalam perjuangan dakwah, sehingga perjuangan dakwah ila Allah yang identik dengan kesusahan menjadi nyaman dikerjakan karena asas kekeluargaan yang beliau bangun.

Pada acara inti, KH Wafi Maimun Zubair selaku penceramah Maulid menceritakan tentang karomahnya orang-orang yang begitu mencintai Nabi saw, seperti sahabat Ka’ab bin Zuhair ra, juga di generasi sesudahnya ada Imam Bushairy rah.a (w.695 H) yang sembuh dari lumpuhnya sebab barokahnya puji-pujian beliau terhadap Rasulullah saw dalam syair madih beliau yang sangat terkenal.

Juga tentang karomah Syeikh Isa Al Bayanuni rah.a ulama kelahiran Aleppo tahun 1873 yang jasadnya tetap utuh meski sudah terkubur lama karena cintanya kepada Nabi saw, sebagaimana disebutkan dalam syair :

 جسد تمكن حب أحمد فيه #  تالله إن الأرض لا تبليه

Jasad yang menyimpan cinta pada Ahmad (Nabi Muhammad saw), demi Allah takkan pernah dimakan bumi.

Beliau mengajak para hadirin untuk senantiasa mencintai Nabi saw dengan cara senantiasa memperbanyak sholawat kepadanya dan mengikuti siroh dan sunnahnya. Acara Maulid dan Haul ditutup dengan doa Maulid oleh Habib Hasni dan KH Rohani selaku dewan syuro Tabligh Indonesia.

Dengan terselenggaranya acara ini, Dar El WIhdah berharap agar di hati kita semakin tumbuh rasa cinta dan rindu kepada Nabi Muhammad saw dan belajar sirohnya orang-orang yang hidupnya sudah dibaktikan untuk perjuangan dakwah Nabi saw sebagaimana yang dilakukan oleh al maghfur lah KH Abdul Halim DImyathi.

Sebagai bukti cinta kepada Nabi saw dan untuk menapaktilasi perjuangan yang telah dirintis oleh muassis El Wihdah KH Abdul Halim Dimyathi, maka setelah selesainya acara Haul dan Maulid, pondok akan memberangkatkan rombongan-rombongan dakwah ila Allah masa 4 bulan, 40 hari maupun 20 hari ke seluruh penjuru Indonesia.

Seorang penyair berkata :

إن كان حبك صادقا لأطعته # إن المحب لمن يحب مطيع

JIka cintamu benar, niscaya engkau akan taat. Sesungguhnya orang yang mencintai akan mentaati kehendak yang dicintainya.

Yaa rabbi bil musthofa, ballogh maqashidana..

Waghfir lana maa madhoo, yaa Waasi’al karomi..

Komentar