Langsung ke konten utama

Sowan ke Gus Anam Banyumas

Hadzihi Tuhfah Ilahiyah..Vol. 1


Kebasen (24/01), Tepat pukul 06.30 rombongan Sragen bertolak ke Pondok Pesantren at-Taujih al-Islami Kebasen Banyumas yang diasuh oleh Kyai Zuhrul Anam menantu alm Romo Yai Maimun Zubair. Sesampai disana, memang bertepatan dengan jadwal sowan beliau (antara pukul 07.00 - 09.00), dan kyai anam saat itu sedang bercengkerama dengan beberapa tetamu. 

Sebagaimana adatnya ponpes salaf, kami dipersilahkan  duduk dan kemudian secara otomatis wedang teh langsung keluar bersama para santri khidmat. Hanya saja, kali ini -dikarenakan ada yang istimewa : adanya syeikh Mesir- kyai anam langsung menyapa tamu asing, dan memanggil guru asing (red: Syria) utk merapat juga. Mereka tenggelam dalam obrolan yg begitu asik, sesekali terdengar suara tawa ala kyai dari mereka. 

Tidak biasa, para kyai dalam menyambut tamu muncul dan hilang, tapi kyai anam terlihat demikian, sehingga baru kami ketahui setelah beliau sampaikan : "Monggo.. Sak menika ningali zawiyah tempat khalwah"

Dan... Betul ternyata... 
Kita terjebak... 

Ternyata disiapkan berbagai macam makanan untuk kami... Mulai menu eropa hingga menu banyumas.. Minuman pun istimewa (jamu herbal berwarna kuning, penulis sendiri belum tahu apa khasiatnya). Yang ternyata zawiyah tempat khalwah yang dimaksud adalah rumah beliau sendiri & saat ini ditempati guru Syria.
 ***
Hadzihi Tuhfah Ilahiyah Vol. 2


Disela-sela makan bersama kyai, nampak kyai Anam sangat rapat dengan Syeikh Muhammad, karena memang kyai Anam biasa datang ke Mesir. 

Istimewa, hanya kata ini yg pantas disebut utk khususi kita kali ini. Tampak sekali kuasa Allah swt tatkala dua figur besar (kyai Anam & Syeikh Muhammad) terbuai dalam obrolan begitu dalam, yang ternyata guru thariqat kyai Anam tidak lain adalah guru Syeikh Muhammad juga, bahkan bukan hanya guru, tapi juga kawan...

Bertambah mesra lah hubungan, dan bertambah asik lah obrolan... 

Saat pamitan, saking tadzimnya kyai Anam kpda Syeikh Muhammad karena masih ada hubungan dengan guru thariqatnya, maka beliau menyalami tempel ke Syeikh Muhammad. Akhlaq seorang santri sejati..
***
Hadzihi Tuhfah Ilahiyah Vol. 3

Di akhir kunjungan kami, bukan kami, tapi justru kyai Anam yg ngendika : "Kita ambil foto dulu nggeh…" Kamipun tanpa basa basi mengiyakan, krena itu yg kita mau sampaikan juga sejak tadi, hanya saja belum berani... Selain, foto akhir-akhir ini sudah menjadi arkaanuz ziyarah.

Yang lebih istimewa lagi, saat kami pamitan, kyai Anam didampingi syeikh Abdurrazzaq, ikut nguntapne sampai depan pintu mobil. 

Kata terakhir yang disampaikan kyai Anam sambil terukir senyum lebar :

Hadzihi Tuhfah Ilahiyah...

Semoga Allah kumpulkan kita selalu dengan para kekasih Allah.. Amin..

Komentar