Perbanyak Empat Hal dan Tinggalkan Empat Hal!

 (Petikan bayan Almarhum KH Abdul Halim Dimyathi saat Musyawarah Indonesia tahun 2006)


Hadirnya kita malam ini disini adalah Allah yang mengeluarkan kita untuk datang kesini. Berbahagialah kita yang dikeluarkan Allah untuk semua manusia. Ini adalah bagian dari kehendak Allah Swt mengeluarkan kita untuk manusia. Ini agar semua manusia ini mau melihat kita, bercermin kepada kita, karena kita sebagai ‘khairu ummah’. Agar kita bisa menjadi cermin ummat, maka janganlah kita sekali-kali ada keinginan untuk memecahkan cermin tersebut.

Jika ummat harus melihat cermin yang sudah pecah-pecah, maka mereka hanya akan menemukan wajah yang telah terpecah-pecah, tidak utuh, dan bengkok-bengkok. Wajah ummat yang bengkok-bengkok ini adalah asbab kita, ‘khairu ummah’ yang telah pecah seperti cermin yang pecah. Ummat ini adalah penentu arah manusia mau dibawa kemana.

قال رسول اللَّهِ : «الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ الْمُؤْمِنِ» (رواه أبو داود(


Rasulullah ﷺ bersabda : “Orang beriman menjadi cermin bagi orang beriman yang lain”. Namun kalau cerminnya pecah bagaimana jadinya ? Lalu Allah Swt melanjutkan dalam firman-Nya :

تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ

Artinya : “Mengajak kepada amalan yang ma’ruf dan mencegah daripada amalan yang mungkar.” Disini ada dua amalan yang Allah perintahkan : 1. Ada perintah mengerjakan amalan ma`ruufat, 2. Ada perintah menghindari amalan munkaroot.

Dalam ushul-ushul dakwah yang sering kita mudzakarohkan berulang-ulang lagi dan lagi, disitu terdapat ushul-ushul amalan ma`ruufat (amar ma’ruf) dan amalan munkarot (nahyi munkar) yaitu empat hal yang diperbanyak, inilah amalan ma`ruufat : 1. Dakwah ila Allah, 2. Ta’lim wat ta’allum, 3. Dzikir ibadah, 4. Khidmat.

Jika ini kita lakukan maka ini akan menyebar kemana-mana dan mereka akan melakukan amalan-amalan ini. Hari ini kita terkantuk-kantuk mendengarkan hal ini, padahal pembicaraan seperti ini adalah puncaknya ma`ruufat. Bayangkan jika setiap orang mau berdakwah, mau taklim belajar agama ataupun mengajarkannya, setiap orang mau membuat amalan dzikir, baca qur’an dan sholat-sholat wajib maupun sunnah, lalu mereka mau berkhidmat. Maka jika ini tersebar, suasana ma`ruufat pun akan terbentuk dan tersebar.

Empat hal yang ditinggalkan, ini adalah amalan nahyi munkar (munkaroot) : 1. Berharap kepada makhluk, 2. Meminta kepada makhluk, 3. Memakai barang tanpa izin, 4. Boros dan mubazir.

Berharap kepada selain Allah dan meminta kepada selain Allah adalah bentuk kemungkaran yang terbesar kepada Allah. Begitu juga memakai barang tanpa izin ini adalah pembangkangan terhadap nilai-nilai yang Allah cintai yaitu sifat amanah. Sedangkan boros dan mubazir ini adalah sifatnya setan. Jadi ushul-ushul dakwah ini seharusnya kita renungkan dan kita hayati.

Maka sudah seharusnya kita berdoa kepada Allah dimalam hari mohon kekuatan untuk dapat mengamalkan amalan ma`ruufat dan melindungi kita dari amalan munkaroot. Mohonkan agar keyakinan kita senantiasa terjaga dari sifat berharap dan meminta kepada selain Allah :

إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ ٥

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. (Al-Fatihah : 5)

Kalau kita ibadah dan sujud kepada Allah, namun tangan kita masih menengadah kepada makhluk, ini keyakinan yang macam apa. Jadi jangan kita mengharap kepada mahluk apalagi meminta, berharaplah dan memintalah hanya kepada Allah. Kita harus tahu bagaimana bermu`amalah yang baik. Jika itu milik dan hak orang lain jangan kita ambil. Jika kita mengambil daripada hak orang lain yang bukan hak kita, maka ini akan menyebabkan rizki yang kita dapat ini bisa menjadi tidak halal. Jika rizki yang kita dapat tidak halal, maka ibadah-ibadah kita tidak akan diterima oleh Allah Swt.

Semua yang namanya urusan rizki ini nanti akan Allah tanyakan datangnya darimana dan kemana dihabiskannya, ini semua akan dihisab oleh Allah Swt. Oleh karena itu jangan boros dan mubazir. Boros dan mubazir ini adalah sifat-sifat setan. Bagaimana jadinya dalam kehidupan kita ini jika kita mengadopsi daripada sifat-sifat setan kedalam kehidupan kita. Na’udzubillah mindzalik.

Untuk bisa mendapatkan 4 amalan ma`rufaat ini dan menghindari 4 amalan munkaroot maka hanya bisa dengan pertolongan Allah Swt saja yaitu dengan do’a.

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

 “Tidak ada daya dan kekuatan selain pertolongan daripada Allah Swt.”

Hari ini kita yang kita dengar hanya kata-kata akibatnya kita tidak bisa membedakan mana yang munkar dan mana yang ma`ruf. Maka dari itu jika kita sudah betul-betul melakukan perkara dakwah ini, maka kita ambil dakwah ini secara keseluruhan dari tertib-tertibnya dan sifat-sifatnya, baru kita akan bisa sampai ke tujuan. Ulama katakan :

من أراد الوصول فعليه بالأصول

“Siapa yang ingin sampai maka dia harus menyempurnakan ushul dan tertib-tertibnya”

Kita ingin sampai tapi tidak mau tertib maka yang akan terjadi kita akan jalan di tempat dan tidak akan sampai-sampai. Maka bukan 4 bulan, 40 hari, 3, hari, ini hanya kejar tanggal untuk menaikkan nilai kita saja. Namun jika kita ingin sampai ketujuan maka seluruh kehidupan kita harus kita curahkan pada kerja ini, dan tidak terkesan dengan keadaan.

Komentar